assalamualaikum,,,
kabar duka datang dari dunia artis, tepatnya entertainment, tepatnya comedy, tepatnya lagi manusia.
iya, dunia manusia.
jangankan manusia, binatang, tumbuhan juga mati. mati itu pasti. orang yang mati juga banyak caranya. maksudnya meninggal dengan cara apa. cara yang baik dan cara yang kurang baik. ada juga yang mati karena laknat. naudzubilahi min dzalik.
gw selalu berdoa, untuk diri gw sendiri, bila saatnya gw balik ke kampung halaman gw di akhirat, gw berpulang dalam keadaan yang baik, yang khusnul khotimah. pun, ketika, keluarga teman dan kerabat yang mendahului gw, gw selalu mendoakan bukan yang terbaik menurut gw. tapi, gw berdoa semoga kesalahan di dunia di ampuni oleh Allah subhanahuwataala. dan amal ibadahnya di terima. jadi, kalo ada orang yang minta yang terbaik dalam doanya, doakanlah yang terbaik atas kuasa Allah dan bukan terbaik versi masing masing. karena, dengan begitu, Allah yang maha adil dan maha mengetahui. selalu kita dahulukan ketimbang kita berharap yang terbaik tanpa alasan yang jelas.
postingan ini akan gw buat simpel, dan tanpa bermaksud meng hakimi aka men judge orang lain.
gw bilang, manusia itu pasti mati, dan, sikap kita terhadap kematian harusnya sangat sangat perlu di prioritaskan.
gw pernah baca buku seorang penulis yang berjudul hidup sekali berarti, lalu mati. sebuah rangkaian pemikiran about how to enjoy ur life, make ur life meaningfully, then die proudly. gitu kali ya,,
gak ada salahnya, kalo kita punya keinginan untuk bahagia di dunia ini. tapi kita mesti tahu, bahwa dunia yang sebenarnya yang sedang kita hidup di dalamnya ini, adalah ladang. sebuah tanah lapang. yang kita di bebaskan untuk mengolahnya. mau kita tanam dengan apa, dan itulah yang akan kita tuai nanti.
nanti itu adalah, akhirat. tempat yang kekal dan abadi selamanya forever! yang kita akan di mintai pertanggung jawaban atas apa yang telah kita lakuin di dunia ini.
pernah dengar istilah gak ada makan siang yang gratis,,yup,,that's absolutely right. apa yang kita ambil dari meja saji itu semua ada harganya. mau makan enak, harus siap bayar lebih mahal. nah, mau enak nanti di akhirat, kita harus punya banyak amalan baik dan pahala. dunia yang sekarang inilah, tempat kita untuk cari duit / bekal, untuk kita belanjain nantinya di akhirat.
selayaknya, uang, ada yang palsu ada yang asli. apa itu yang asli? yang asli itu yang di terima oleh bank negara republik indonesia dan ini artinya, ibadah asli yang bener bener karena mengharapkan ridhaNya. ikhlas lilahi taala. dan apa itu yang palsu, yang palsu itu juga ada tingkatannya kan. yang ampir nyaris asli, itu adalah ibadah yang kita lakuin dan kita belum ikhlas. masih riya kecil. dan kadang, kita sendiri gak tau itu asli atau palsu. yang maha mengetahui ya Allah subhanahuwataala.
yang palsunya ketara banget, ya itu, para kaum hipokrit dan munafikin, yang contohnya, udah naik haji, suka ngaji (ngapalin doang praktekin mah kagak), suka sholat, tapi tetep maksiat jalan, korupsi jalan, zina jalan, riba jalan. jadi, mau di belanjain chiki yang harganya seceng juga gak akan laku. walopun nominalnya gede tetep aja palsu kw3!
nah, balik ke soal manusia pasti mati.
sebagai sesama muslim, bila saudara seiman kita meninggal, sudah selayaknya kita doakan. semua muslim. mereka layak mendapat perlakuan yang harusnya kita berikan.
begitu juga dengan, olga saputra (alm), tapi, pernahkah, kita berfikir, bahwa ketika kematian itu datang harusnya, kita yang masih hidup mengambil hikmah darinya. liat deh almarhum, masih muda, saat sedang berada dalam puncak karirnya. tiba tiba sakit dan meninggal. harusnya, kita sadar, siapa tau kita yang besok menyusul. lalu, kenapa kita cuek cuek aja. gak usah ambil pusinglah, inilah itulah. life once just enjoy it. itu salah banget!
inget 5 perkara,
sehat sebelum sakit, muda sebelum tua, lapang sebelum sempit, kaya sebelum miskin, hidup sebelum mati!
dan, inget, ketika kita mati, yang kita bawa cuma selembar kain kafan, dan amalan kita. jadi, kalo kita mati matian cari dunia yang gak akan pernah kita ngerasa puas, itu bagi gw pribadi sangatlah aneh. bagi gw, analoginya, kita mati matian ngumpulin lilin yang banyak, tapi kita gak bawa korek api, buat apa lilin itu???? tapi, kalo kita bawa korek api dan beberapa lilin saja yang kita dapet, lain ceritanya. api itu iman kita kepada Allah. sebanyak apapun lilin yang ada di genggaman, alias sebanyak apapun keberhasilan kita di dunia ini, kalau tidak di berkahi ya sama aja bodong!
dunia ini menipu kawan. dunia ini penuh tipu daya. gemerlapnya dunia itu, gak akan sampe seujung kuku akhirat.
sebagai muslim, gw turut berduka cita, dan mendoakan agar almarhum di berikan ampunan, dan di lindungi dari siksa api neraka. agar semua amalan baiknya bisa menyelamatkannya. sekecil apapun amalan itu asal ikhlas lilahi ta ala, itu akan menyelamatkanmu kelak. tapi, bukan berarti, kita tenang tenang saja dan merasa cukup.
aneh banget, kalo di dunia (palsu) ini kita gak pernah ngerasa puas, tapi di dunia yang sebenernya (akhirat) kita ngerasa udah cukup.
bukan karena elo gak tau di mana itu mojokerto, lantas elo cuma bawa duit ceban, sementara untuk ke bogor yang loe udah tau, loe ngerasa perlu bawa duit sejuta. its so weird!
satu lagi, bagi gw, gw gak kenal olga kecuali dari tv, sodara bukan temen bukan kasarnya gitu, tapi, karena dalam ikatan sesama muslim dia adalah saudara dan gw wajib mendoakannya. harusnya, orang yang lebih jelas jelas saudara kita, temen kita, keluarga kita, lebih pantas kiranya mendapatkan doa juga dari kita. bukan berarti olga gak pantas, but, come on, jangan terlalu berlebihanlah, apa kalo kita mati, keluarga olga juga bakal doain kita? yang jelas, temen terdekat, kerabat kita, saudara kita, yang mendoakan kita.
so, biarlah olga berpulang, dan cukuplah bagi kita berduka, ambilah hikmah di balik itu semua.
janganlah, kita jadi pribadi yang salah kaprah dalam menyikapi sesuatu. lagipula, yang perlu kita muliakan adalah kedua orang tua kita, anak istri kita, kakek nenek kita.
that's it, that's all!
wassalam
No comments:
Post a Comment