Saya lagi pengen komentar tapi gak mau panjang lebar, karna kesannya kok kayak orang kurang kerjaan. Saya juga bingung mau komentar apa di Blog Ke 2 ini. Karena, saya masih bingung konsepnya seperti apa. Tapi, gak bagus juga ngebiarin halaman pertama ini kosong melompong. Lagipula, mumpung Si Mr P ( P for Penguin) lagi sibuk sama stick golfnya, makanya lebih baik saya buru buru ngelakuin sesuatu yang saya suka tanpa tengok kanan kiri feeling guilty magabut doi.
Iya yah, semenjak Timnas kita berjaya di Piala AFF 2010 ini, kita jadi kayak orang stres. Apa coba? Iya, gua tau, Indonesia udah begitu banyak bikin "eneg" (terlalu sarkastik ya?) dengan banyak polemik dan problematika plus konflik yang gak henti henti. Mulai dari kasus Korupsi si Gayus, Politik yang kayak pantat sapi ( denger 2 istilahnya doang siy) trus juga bencana yang gak henti hentinya melanda Negeri tercinta ini. Saya jadi rish juga ngomentarin Bola dan dunianya karna saya bukan orang yang suka bola dan ngerti bola. Saya cuma tau bola itu Bundar dan Shakira yang goyang waka waka ee.Tapi, sebagai Orang Indonesia yang pengen Bangsanya ini terbuka mata hatinya maka saya bolehlah kasih kasih masukan.
Irfan Badiem, bener gak gitu nulisnya, padahal menurut saya biasa biasa aja. Bahkan, terlampau biasa kalo di bandingkan sama Lionel Messi ( ini beneran kan messi yang pemain bola, bukan yang pemain ketoprak humor?)
Seperti orang indonesia pada umumnya, yang anget anget tai kotok, setiap ada sensasi naik ke atas permukaan, hanyut dan lalu tenggelam, gak nongol nongol lagi. Prinsip saya sih, selama gak annoying buat saya ya monggo aja. I don't care lah. Tapi, kok lama lama jadi kesel juga ya karena semestinya yang dapat perhatian lebih itu para pemain ASLI indonesia baik lahir maupun bathin yang sejak jaman kuda gigit paralon berjuang mati-matian muter otak gimana caranya dunia persepak bolaan di tanah air ini maju dan pantas di sejajarkan dengan , katakanlah, Liga Eropa. Berhubung saya gak ngerti gitu gituan ya jadinya cuma bisa cengok aja.
Alasan dangkal dan klise tentang kenapa banyak orang yang tadinya gak suka bola tiba tiba "mendadak" suka bola dan rajin mantengin pagi buta tuh layar kaca adalah : Pemainnya cakep2 lah, ada Irfan Bachsinnya (sodranya arumi kah?), irfan hakim atau siapalah, itu yang gua anggep konyol. Jadi kesannya maksa dan kok gak punya prinsip hidup gitu. Saya salut pada pribadi yang suka sport (apapun bentuknya) dan membawa nilai2 sportifitas dalam kehidupannya. Tapi, saya jengah ngeliat pemahaman dangkal tentang sport yang jadinya ngawur. Lalu, apa bedanya tayangan sport dengan Sinetron kalo yang di lihat cuma tampang. Lalu, kemana visi dan misi dari sport itu sendiri. Mana, di balik jiwa yang sehat tersimpan dalam raga yang kuat. (kebalik gak ya?)
Akhir kata, saya lebih peduli sama Bepe,(Bambang Perez khan?) yang jelas jelas punya prestasi dan bukan hanya tampang. Sama seperti para kritikus yang menyayangkan Brazil kehilangan sepakbola indahnya dan condong berorientasi pada kemenangan dan skor, dan skor,dan skor. Memang, Tidak ada tempat bagi pecundang. Tapi, selalu ada tempat untuk mereka yang sportif dan berprestasi. Salam Olahraga! Halah.....
No comments:
Post a Comment